Memberdayakan Peminjam Selama Masa Pemulihan Utang


29th Okt 2020, Industri

Pemulihan utang tidak akan terlalu menantang, apabila kita dapat memberikan peminjam pengertian bahwa kita peduli untuk mereka agar dapat terbebas dari masalah. Ini bukan lagi tentang menggunakan taktik atau penagihan yang mengintimidasi.
Di Asia, penyebutan debt collector dapat mengintimidasi peminjam dan bukan merupakan kebanggaan bagi industri kredit karena sejarah yang diselimuti oleh ketidakpercayaan dan kurangnya transparansi. Bagi penyedia pinjaman, ketika berurusan dengan peminjam yang terlambat membayar utang, langkah terbaik adalah memahami penyebab masalah dan melihat jenis bantuan yang mungkin mereka butuhkan untuk dapat kembali melakukan pembayaran rutin. Sangat mungkin untuk memulihkan utang tanpa melayangkan ancaman dan tetap memberdayakan peminjam. Pertanyaannya adalah bagaimana melakukannya.
Banyak orang jatuh kedalam masa ekonomi sulit karena pandemi COVID-19. Di seluruh Asia, pandemi telah menjadi pukulan telak bagi banyak rumah tangga. Bisnis yang gagal, serta jutaan orang kehilangan pekerjaan. Banyak keluarga bergelut dengan pengeluaran tak terduga yang semakin menggerogoti pendapatan mereka yang semakin sedikit dan menipisnya tabungan. Sebagai Contoh, keluarga yang berjuang melawan COVID-19 dihadapi dengan pengeluaran tambahan untuk merawat mereka yang sakit, sehingga banyak peminjam tidak dapat membayar hutang mereka.
Memahami tantangan keuangan yang sedang dialami peminjam dapat membuka jendela kolaborasi guna mencegah drama penagihan dan menumbuhkan loyalitas pelanggan jangka panjang. Peminjam di industri seperti perjalanan, perhotelan, dan pertambangan mungkin menghadapi kesulitan ekonomi yang berkepanjangan akibat pandemi. Untuk peminjam di sektor ini, agen penagihan utang dapat menjangkau dan bekerja sama dengan mereka untuk mendapatkan solusi.
Membantu peminjam yang menghadapi kesulitan keuangan sangat dibutuhkan baik bagi masyarakat maupun sistem keuangan. Ambil contoh bank, misalnya. Banyak bank di Asia mencatat lonjakan besar dalam kredit macet, yang mengakibatkan kekurangan modal dan melumpuhkan pertumbuhan ekonomi di seluruh kawasan.
Di Indonesia, misalnya, menurut data OJK rasio non-performing loans di industri pertambangan, perdagangan, dan manufaktur melonjak hingga hampir 5% setelah pandemi melanda, dibandingkan dengan rata-rata nasional sebesar 3,1%. Di India, rasio aset bermasalah bank sentral dapat melonjak menjadi 15% pada Maret tahun 2021 dari 8,5% pada Maret tahun 2020, karena dampak ekonomi dari pandemi. Meningkatnya volume kredit macet di Vietnam juga mengkhawatirkan.
Membantu peminjam dengan pinjaman yang jatuh tempo dapat sangat membantu dalam masalah kredit macet yang dihadapi bank dan membantu mempercepat pemulihan ekonomi yang sangat dibutuhkan, yang seharusnya menjadi kemenangan bagi peminjam dan kreditor.

Pentingnya Mendengarkan Peminjam dalam Kegagalan Pembayaran

Banyak orang tahu bahwa gagal membayar utang dapat mengakibatkan konsekuensi serius yang nantinya dapat memperburuk kesulitan keuangan mereka. Konsekuensinya dapat berupa hilangnya aset, tuntutan hukum, dan kesulitan mendapatkan kredit di masa depan.
Penagihan hutang seharusnya tidak hanya tentang uang. Kami perlu mendengarkan dan fokus pada peminjam karena kepuasan pelanggan akan menghadiahi Anda hari ini dan di masa depan. Situasi keuangan dapat berbeda dari satu akun ke akun lainnya. Oleh karena itu, yang terbaik adalah mengembangkan pendekatan pribadi untuk penagihan utang. Jika rencana tersebut tepat, pemulihan harus lebih efisien dan optimal.
Seorang peminjam mungkin gagal membayar utang karena mereka tidak menyadari keberadaan utang tersebut atau lupa untuk membayar tepat waktu. Oleh karena itu, hal ini membantu peminjam untuk memastikan utang mereka serta memperlakukan mereka secara adil dan hormat melalui proses tersebut. Karena orang mungkin lupa tentang utang, menghubungi mereka dengan pengingat yang sopan dapat menghasilkan penyelesaian yang cepat. Tetapi Anda mungkin tidak tahu apa yang terjadi dengan rekening peminjam tertentu kecuali Anda meluangkan waktu untuk mendengarkan dan memahami sebelum memulai proses penagihan hutang.
Beberapa peminjam mungkin gagal membayar hanya karena mereka mencoba menghindari kontak fisik di bank. Untuk peminjam seperti itu, solusinya bisa sesederhana menawarkan opsi pembayaran contactless.

Tindakan yang Dapat Anda Lakukan untuk Membantu Peminjam

Yang terbaik adalah menghubungi peminjam yang mengalami kesulitan keuangan lebih awal karena pemulihan hutang bisa lebih sulit jika mereka telah melewatkan pembayaran untuk waktu yang lama dan banyak pinjaman yang terakumulasi sehingga jatuh tempo dan menumpuk denda.
Orang yang berhutang sering merasa malu karenanya. Oleh karena itu, yang terbaik adalah memperlakukan peminjam dengan hormat. Orang yang mengalami kesulitan keuangan mungkin kesulitan berkonsentrasi dalam percakapan. Oleh karena itu, yang terbaik adalah berkomunikasi dengan jelas saat berbicara dengan peminjam yang memiliki utang yang telah jatuh tempo. Nyatakan dengan jelas opsi dan jalur potensial mereka untuk keluar dari masalah.
Beberapa orang mungkin marah ketika dihubungi tentang utang yang telah jatuh tempo. Jika peminjam marah atas panggilan pemulihan utang, yang terbaik adalah bersabar untuk mereka daripada memperparah argumen.
Anda dapat membuka jalur akomodasi pembayaran untuk peminjam yang bermasalah. Misalnya, memperpanjang jatuh tempo pinjaman dan memungkinkan peminjam melewatkan pembayaran untuk suatu periode. Selain itu, tindakan seperti membebaskan biaya keterlambatan pembayaran dan memberikan kredit tambahan kepada pelanggan yang membutuhkannya dapat membantu beberapa peminjam yang mengalami kesulitan keuangan untuk pulih. Pastikan untuk mengkomunikasikan dengan jelas perubahan persyaratan kredit peminjam untuk menghindari kesalahpahaman yang dapat menyebabkan masalah di masa depan.
Anda harus mengaktifkan self-service digital. Mendorong peminjam untuk menggunakan layanan online untuk pembayaran dan komunikasi. Pembayaran online mungkin nyaman bagi peminjam yang mengikuti aturan pembatasan sosial. Penting untuk membuat pembayaran secara online bagi peminjam yang mampu membayar utangnya.
Selain itu, menanamkan literasi keuangan sangat membantu peminjam yang berisiko untuk ditagih utangnya. Banyak orang mengalami kesulitan keuangan karena kurangnya keterampilan dasar pemahaman finansial. Anda dapat menggunakan saluran digital untuk berbagi informasi pendidikan tentang pengelolaan uang yang benar.

Mengadopsi Proses Penagihan Utang yang Efektif

Pemulihan utang tidak akan terlalu menantang, apabila kita dapat memberikan peminjam pengertian bahwa kita peduli untuk mereka agar dapat terbebas dari masalah. Ini bukan lagi tentang menggunakan taktik atau penagihan yang mengintimidasi. Mendefinisikan ulang penagihan utang dimulai dengan menciptakan pengalaman digital yang personal yang membantu peminjam mengatasi kesulitan keuangan mereka.