Menata Percakapan Anda dengan Peminjam yang Rentan


20th Okt 2021, Industri

Pada November tahun lalu, Bloomberg mulai melakukan pemeringkatan wilayah geopolitik berdasarkan penanganannya terhadap pandemi Covid-19. Menurut peringkat terbaru (dirilis pada 26 April), kawasan Asia Pasifik (APAC) berkinerja terbaik. Wilayah ini menerima peringkat tinggi terutama karena kampanye vaksinasi yang sejauh ini berhasil.

Mayoritas negara Asia menerapkan kebijakan untuk melindungi rakyat dari dampak resesi. Namun demikian, banyak negara di kawasan ini mencatat penurunan besar-besaran dalam kegiatan ekonomi, seperti halnya negara-negara lain di dunia. Misalnya, ekonomi Filipina mengalami kontraksi hampir 10%.

International Monetary Fund (IMF) dan Asian Development Bank (ADB) memprediksi pemulihan ekonomi di Asia. ADB memperkirakan pemulihan sekitar 7% pada tahun 2021. Di sisi lain, IMF mengharapkan “pemulihan multispeed di Asia.”

Tampaknya ada konsensus kuat bahwa Asia akan keluar dari resesi yang disebabkan oleh pandemi. Tetapi pemulihan tidak dapat menghilangkan kerusakan nyata yang ditinggalkan pandemi. Sebuah laporan dari The Banker baru-baru ini menyoroti status kredit bermasalah di Asia Tenggara. Selama pandemi, bank dan lembaga keuangan lainnya menerapkan langkah-langkah penangguhan. Namun, masa-masa penangguhan di seluruh wilayah sudah mulai habis, dan mengakibatkan mulai nya krisis NPL.

NPL Mengekspos Kerentanan Peminjam

Berbagai pemberitaan media menjajakan angka pemulihan ekonomi yang menunjukkan Asia sebagai kawasan yang tangguh. Namun kondisi NPL memberikan gambaran yang berbeda di area tersebut. Tema utama dari laporan The Banker adalah bahwa tingkat pengangguran meningkat, begitu juga dengan tingkat kemiskinan. Peminjam tidak lagi mampu membayar hutang yang diambil pra-pandemi karena berkurangnya pendapatan.

Misalnya, NPL di Vietnam melonjak menjadi 5,2% pada tahun 2020 dibandingkan pada tahun 2019 di angka 1.4%. Perkiraan menunjukkan bahwa NPL akan terus meningkat menjadi 6,5% di tahun 2021 meskipun pemulihan Vietnam yang cepat. Kasus Vietnam adalah contoh representatif dari apa yang terjadi di banyak negara di kawasan ini. Peminjam harus memilih antara mati kelaparan dan membayar kembali hutang.

Bagaimana Penyedia Pinjaman dan Penagih Mengejar Kepentingan Mereka Mengingat Peminjam yang Rentan?

Pengangguran adalah kondisi yang rentan bagi peminjam. Karena putus asa, pelanggan dalam keadaan seperti itu tidak dapat membuat keputusan yang tepat. Step Change, sebuah badan amal utang,  mendefinisikan peminjam yang rentan sebagai orang yang tidak dapat menangani hutang karena suatu alasan atau lainnya.

Kemampuan untuk menangani peminjam yang rentan di masa pasca-pandemi bisa menjadi keterampilan yang paling dibutuhkan di antara penyedia pinjaman dan penagih. Jika dipikir-pikir, langkah pertama untuk menghadapi peminjam yang rentan tidaklah sulit. Anda hanya perlu berbicara dengan mereka. Inilah saatnya untuk menyemangati tim call center untuk memberikan kemampuan terbaik mereka berkenaan dengan hubungan pelanggan.

Penyedia pinjaman dan penagih hanya memiliki satu cara untuk mengetahui